Aktivitas penambangan timah di wilayah laut Dante dan sekitarnya kembali menggeliat. Berdasarkan informasi yang berhasil di dapatkan dari sejumlah narasumber, tampak puluhan ponton telah kembali memenuhi wilayah laut Pulau Dante.
Tampak asap hitam mengepul memenuhi wilayah laut Pulau Dante, dan tampak juga puluhan unit ponton ti apung telah bergerak menuju laut Dante. Dari sekian banyak ponton laut tersebut, ada yang telah melakuka aktivitas penambangan timah, dan ada beberapa yang nampak belum melakukan aktivitas penambangan.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
Sejumlah nama disebut-sebut berada di belakang aktivitas tersebut. Mulai dari KSM, hingga HND yang menjadi koordinator kawasan penambangan non IUP tersebut.
Salah seorang Narasumber yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, untuk wilayah Dante, sejumlah ponton telah melakukan aktivitas penambangan sejak beberapa hari yang lalu secara diam-diam dan biasanya dilakukan pada malam hari
Baca juga:
Gugatan Mahasiswa UKI Ditolak oleh MK
|
"Di depan Pulau Danteitu sudah banyak ponton, untuk Dante sudah beberapa hari yang lalu sudah ada yang jalan, . Tapi infonya dalam beberapa hari ini, mungkin juga sudah akan buka kembali, " ujarnya (22/03/2021)
Untuk bisa melakukan penambangan di wilayah laut, biasanya para pemilik ponton, harus menyetorkan uang masuk, atau biasa disebut uang bendera kepada sejumlah orang yang biasa menyebut dirinya sebagai pengurus.
"Infonya untuk pengurus disana itu pengurus baru, namanya YD, ini kelompok baru, " terangnya
Selain harus menyetorkan uang bendera, para pemilik ponton, juga harus menyetorkan sebagian kecil timah yang mereka peroleh kepada para pengurus tersebut, hingga saat ini, para awak media masih mencari tahu siapa para pengurus tersebut.
"Untuk uang masuk, infonya berkisar Rp 5 juta/ ponton. Namun kalau penjualan timah, untuk pulau Dante, timah disana jual lepas, gak ada kewajiban jual sama siapa, bebas. Tapi kalau untuk M, penimbangan/pembelian timah itu ke AH, dan wajib itu, " lanjutnya.
HND disebut sebagai kolektor yang menampung timah dari para penambang di Laut Pulau Dante. HND sendiri diduga memasok timah ke sebuah Smelter di kawasan Ketapang.
Sedangkan sejumlah nama lain seperti JHN dan KSM disebut sebagai aktor dibalik para pengurus tambang ilegal tersebut.
" infonya Pengurus dilapangan ABHF, sedangkan JHN dan HND sepertinya berada dibalik layar saja. JHN yang atur ponton, AHN ini kabarnya anak buah HND yang tugasnya membeli timah, " sambungnya.
Ketika dihubungi terkait dengan kembali maraknya aktivitas di wilayah Dante Direskrimum Polda Babel belum memberikan tanggapan, hingga berita ini diturunkan upaya konfirmasi ke pihak-pihak terkait masih terus diupayakan.